Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari, disingkat LSSL-KSB, dengan akronim Lasaloka-KSB, merupakan lembaga partikelir yang berdiri sejak 15 Desember 2014 dengan akta pendirian di Notaris Khairu Subhan, S.H. No. 51. Tujuan lembaga ini ialah menghidupkan aktivitas literasi dan historiografi kesejarahan lokal Samarinda dan sekitarnya secara jujur dan objektif tanpa rekayasa.
Lasaloka-KSB berfungsi sebagai lembaga pemikir, peneliti, pemerhati, dan penulis sejarah lokal. Lembaga yang berkedudukan di Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, ini bersifat mandiri dan independen serta tidak berafiliasi kepada partai politik, paguyuban primordial, organisasi kemasyarakatan, organisasi massa, pejabat pemerintah, dan tokoh politik mana pun.
Untuk mencapai tujuannya, Lasaloka-KSB melakukan usaha-usaha: (a) pencarian, penghimpunan, dan pengarsipan bahan pustaka bahan pustaka, naskah kuno serta manuskrip tempo dulu untuk kepentingan ilmiah; (b) penelusuran jejak bersejarah untuk kepentingan riset; (c) penulisan sejarah lokal dengan metode penelitian sejarah meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi; (d) publikasi karya tulis atau artikel kesejarahan lokal di media sosial; (e) penerbitan buku cetak bertema sejarah lokal; (f) penerbitan buletin atau media cetak kesejarahan lokal secara berkala; (g) penyelenggaran talk show, seminar, diskusi, pelatihan menulis kesejarahan lokal; dan (h) wisata sejarah dengan panduan narator yang kapabel dan deskripsi yang edukatif.
Struktur organisasi Lasaloka-KSB terdiri atas dua organ, yakni dua Dewan Pendiri dan Dewan Pengurus. Dewan Pendiri adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga ini yang namanya tercantum dalam akta pendirian lembaga, dengan ketuanya, Muhammad Sarip. Adapun Dewan Pengurus, diketuai Fajar Alam dan sekretaris Arief Rahman, merupakan organ eksekutif yang memimpin pelaksanaan program kerja lembaga serta bertindak sebagai juru bicara dan kolaborator dengan pihak eksternal.
Buku-buku yang terlah diterbitkan yaitu (1) Samarinda Bahari Sejarah 7 Zaman Daerah Samarinda; (2) Sejarah Sungai Mahakam di Samarinda, dari Mitologi ke Barbarisme sampai Kemasyhuran; (3) Almanak Sejarah Samarinda; (4) Citra Niaga Samarinda Tempo Doeloe Dinamika Pusat Perbelanjaan Lokal 1985–1998; (5) Samarinda Tempo Doeloe Sejarah Lokal 1200–1999, (6) Sejarah Loa Kulu Kejayaan & Keruntuhan Kota Tambang Kolonial di Tanah Kutai 1888–1970; (7) Dari Jaitan Layar sampai Tepian Pandan Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kartanegara; (8) Moeis Hassan dalam Sejarah Perjuangan dan Revolusi di Kalimntan Timur.
Kegiatan mutakhir Lasaloka-KSB ialah pengajuan usulan calon Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan secara resmi kepada Walikota Samarinda pada 3 Agustus 2018. Rumusan berkas usulan dibuat dan ditandatangani oleh Muhammad Sarip, Fajar Alam, Arief Rahman, dan Nabila Nandini.
Kontak dengan Lasaloka-KSB bisa melalui email: msarip19@gmail.com, fajar_alam81@yahoo.com, ezagren@gmail.com, atau Whats App 085347456753 dan 081347010416. Lasaloka-KSB memiliki situs internet resmi: www.samarindabahari.com & www.sejarahkaltim.com; halaman fans Facebook: www.facebook.com/SamarindaBahari; dan Grup Facebook: www.facebook.com/groups/SamarindaBahari.
Penulis: Arief Rahman.
Diperbarui pada 17 Agustus 2018
Penulis: Arief Rahman.
Diperbarui pada 17 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar