Rabu, 06 Januari 2016

Histori di Kampung Sambutan 1947

Hari ini, 6 Januari 2016, tepat 69 tahun silam,di tempat ini, Kampung Sambutan, terjadi pertempuran fisik bersenjata yang pertama kalinya di Samarinda.

Kala itu, pejuang pro RI bertempur melawan tentara NICA Belanda.Pejuang yang dalam kondisi defensif diserang setelah markas mereka di sini diketahui Belanda,akibat laporan mata-mata dari pengkhianat bangsa.



Berpuluh-puluh tahun kemudian, masyarakat mengenal Jalan Tarmidi di tepi Sungai Karang Mumus, diabadikan dari nama seorang patriot yang gugur di sini, bersimbah darah demi membela tanah air Indonesia.

Samarinda adalah bagian NKRIyang juga berjuang melepaskan diri dari kolonialisme.
Berterima kasih kepada para pejuang yang mendahului kita, tak mesti dengan aksi mainstream narsisme,atau seremonial dan ritual tertentu.


Menanamkan rasa turut memiliki dan tanggung jawab terhadap Kota Samarinda juga manifestasi rasa syukur atas kemerdekaan. Di antara wujud konkretnya, buanglah sampah pada tempat sampah, bukan dari kendaraan seenaknya menjatuhkan sampah di jalanan.
Hentikanlah membuang sampah di Sungai Mahakam dan para anak sungainya.

Jadikanlah Samarinda, kota yang dibebaskan pejuang dari belenggu penjajahan, sebagai kota yang bersih.

Penulis: Muhammad Sarip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Pecinan Samarinda