Kenaikan harga
BBM 4 Mei 1998 memicu kemarahan mahasiswa. Harga premium yang semula Rp700 per
liter meningkat jadi Rp1.200 per liter. Krisis ekonomi semakin riil dirasakan
masyarakat. Selain itu, gelombang tuntutan
reformasi sudah bergema masif di seluruh Indonesia sejak sebulan sebelumnya.
Tiga hari kemudian, tepatnya 7 Mei 1998, mahasiswa menggelar mimbar bebas di Kampus
Universitas Mulawarman Jl. Gunung Kelua. Di tengah berlangsungnya mimbar bebas,
mahasiswa mencurigai satu orang terduga polisi intel. Ia segera disambut dengan
lemparan batu, tetapi yang bersangkutan dapat melarikan diri dari amukan massa.
Aksi mahasiswa dilanjutkan dengan keliling kampus dan membentuk
barisan lalu bergerak ke luar kampus. Aparat kepolisan mencoba menghadang
pergerakan massa. Namun, mahasiswa yang bergabung dengan masyarakat memblokade
jalan dengan membakar ban bekas. Massa dapat menembus penjagaan aparat hingga
ke Jembatan Baru.
Akhirnya, Polisi Anti Huru-Hara (PHH) yang bersiap di Jembatan Baru
bertindak represif. Bentrokan terjadi yang mengakibatkan korban luka dari pihak
mahasiswa dan polisi. Puluhan sepeda motor turut menjadi sasaran pengrusakan.
Badan Pengawas Senat Mahasiswa (BPSM) Unmul merilis data korban
luka dan cedera dari pihak pengunjuk rasa sebanyak 16 orang. Ada pula 16
mahasiswa dari Unmul, STMIK, dan Untag yang ditangkap aparat. Versi Polresta
menyebut, korban polisi sebanyak 32 orang dan kerusakan 25 tameng transparan
serta 5 helm pengaman.
***
Referensi:
Muhammad
Sarip, Samarinda Tempo Doeloe: Sejarah Lokal 1200–1999,
halaman 201–202 dan 206–207.
Artikel Lainnya:
Seminar dan Bedah Buku Moeis Hassan Pejuang Kaltim
Moeis Hassan Calon Pahlawan Nasional dari Kaltim
Tragedi 1950 di Lapangan Kinibalu
Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Perdana di Samarinda
5 Tahun Usai Proklamasi, Kaltim Baru Gabung RI
Peluncuran dan Diskusi Buku Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara
Pua Ado, Kepala Polisi Banjar, dan Pangeran Bendahara di Samarinda Tempo Dulu
Ini Sebabnya Kita Pakai Nama Kalimantan, Bukan Borneo
Menyingkap Fakta Makam Tua di Samarinda
Lihat semua artikel klik SejarahKaltim.com
Seminar dan Bedah Buku Moeis Hassan Pejuang Kaltim
Moeis Hassan Calon Pahlawan Nasional dari Kaltim
Tragedi 1950 di Lapangan Kinibalu
Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Perdana di Samarinda
5 Tahun Usai Proklamasi, Kaltim Baru Gabung RI
Peluncuran dan Diskusi Buku Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara
Pua Ado, Kepala Polisi Banjar, dan Pangeran Bendahara di Samarinda Tempo Dulu
Ini Sebabnya Kita Pakai Nama Kalimantan, Bukan Borneo
Menyingkap Fakta Makam Tua di Samarinda
Lihat semua artikel klik SejarahKaltim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar