Samarinda, SejarahKaltim.com
GPMB Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Kementerian Kebudayaan, dan DPR RI menggelar dialog dan bedah buku tentang Aminah Syukur pada Kamis (17/4/2025) di di aula Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Juanda Samarinda.
Sejarawan publik yang menulis buku Aminah Syukur, yakni Muhammad Sarip tampil sebagai narasumber bersama pembina GPMB Kaltim Encik Widyani Sjaraddin, cucu Aminah yaitu Muhammad Lutfi, dan Nurul Ulfa dari pegiat literasi budaya perwakilan gen Z.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyampaikan sambutan pembukaan. Disusul Ketua GPMB Kaltim Syafruddin Pernyata dan Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi, dan Pengembangan Pengolahan Buku Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Endang Effendi yang memberikan kata sambutan.
“Bedah buku ini bukan hanya mengenang Aminah Syukur sebagai tokoh perempuan, tapi juga menghidupkan kembali nafas budaya membaca yang menjadi akar kemajuan peradaban,” kata Syafruddin Pernyata yang juga novelis.
Sarip menyatakan, ekspos kehidupan Aminah Syukur lebih kepada aspek sejarah intelektualitasnya sebagai perempuan teladan.
“Untuk edukasi publik, buku ini menghindari pembahasan yang masuk pada domain privat individu semisal urusan agama dan rumah tangga. Kiprah Aminah Syukur dalam bidang pendidikan melebihi tanggung jawabnya sebagai individu biasa, dan bahkan tidak berbasis komersial,” ungkap penulis sejarah lokal tersebut.
Penulis buku Histori Kutai itu memberikan penghargaan khusus untuk founder Galeri Samarinda Bahari, yakni Ellie Hasan yang telah menginisiasi penyusunan riwayat hidup Aminah Syukur dengan menghimpun informasi dari sejumlah keturunan dan kerabat tokoh yang bersangkutan sebelum mereka tutup usia.
Buku yang dibedah berjudul lengkap Aminah Syukur: Kiprah Perempuan di Kalimantan Timur Tempo Doeloe. Tebalnya total 72 halaman. Dosen FKIP Universitas Mulawarman, Sudarman menjadi moderator.
Sarip menjelaskan, bagian awal buku mendeskripsikan secara global mengenai sejarah Kalimantan Timur dari zaman klasik hingga era kolonial. Bagian akhir mendeskripsikan kiprah kaum perempuan Kaltim lainnya dalam berbagai bidang.
Encik Widyani yang kelahiran 1951 menceritakan kesaksiannya terhadap sosok Aminah Syukur. Ia mengaku melihat Aminah berjalan kaki dari rumah ke rumah untuk mengajar les privat.
Muhammad Lutfi mengungkapkan, ia dulu menyebut Aminah Syukur sebagai “Nenek Belanda”. Aminah mengajak di banyak sekolah dan di rumah warga tanpa pamrih.
Nurul Ulfa tampil dengan perspektifnya sebagai generasi muda terhadap tokoh Aminah Syukur.
“Ternyata di Kaltim ada sosok yang perjuangannya serupa dengan Kartini. Forum ini bagus buat generasi muda untuk meneladani tokoh lokal yang berjasa,” tutur mahasiswa S-2 Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Pemuda Pelopor Kota Samarinda 2022 yang akrab disapa Nuu itu menjelaskan aspek filosofis dari sampul buku Aminah Syukur yang ia desain.
“Penggunaan
warna biru, merah, dan ornamen bunga tulis berdasarkan narasi asal bangsa
Aminah. Kemudian ada latar belakang batik khas Kaltim sebagai wilayah tempat
pengabdian Aminah,” tandas Nuu menjawab pertanyaan peserta. (AR)
![]() |
Nurul Ulfa, mahasiswa S-2 ITB yang mendesain sampul buku Aminah Syukur, menjelaskan makna filosofis desainnya (foto: GPMB Kaltim) |
===========
Berita & Info lainnya:
- Deputi OIKN Myrna Safitri Bahas Sejarah dan Lingkungan di IKN-Talk UINSI
- Ngaji Nusantara BEM PTNU Se-Kalimantan Hadirkan Sejarawan dan Akademisi Bahas IKN
- Pimpinan OIKN dan Rektor Unmul Launching Buku Historipedia Kalimantan Timur Karya Sarip dan Nanda
- Talk Show HUT Ke-67 Kaltim Bahas Sejarah Kepahlawanan
- Launching Buku Historipedia Kalimantan Timur di Unmul
- Buku Histori Kutai Dibedah Sejarawan BRIN, Senator Kaltim dan Anak Muda Samarinda
- Tim Komunikasi Presiden Adakan FGD Sejarah Kutai di Setneg
- Otorita IKN Bahas Kearifan Lokal Kaltim di Jakarta
- Mahasiswa dari Luar Kaltim Belajar Sejarah Kaltim dan IKN
- Lokakarya Unmul Susun Buku Ajar ISBD untuk Semua Fakultas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar